Open top menu
Friday, May 29, 2015
Ketika Hari Kiamat Jasad Dibangkitkan Dari Kubur Pada Hari Jumat


Diriwayatkan Imam Malik bin Anas dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda,
"Sebaik-baik hari ketika matahari terbit adalah hari Jumat, pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu Adam diturunkan dari surga, pada hari itu pula tobatnya diterima, pada hari itu juga ia wafat. Pada hari itu kiamat akan terjadi dan tidak ada binatang melata satu pun kecuali mereka menunggu pada hari Jumat sejak subuh sampai terbit matahari karena takut akan datangnya hari Kiamat kecuali jin dan manusia. Pada hari Jumat ada suatu waktu yang tidaklah seorang mukmin pun ketika shalat dan berdoa meminta sesuatu kepada Allah yang bertepatan dengan waktu itu, melainkan Allah akan mengabulkannya." (HR. Abu Dawud)

Diriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah bersabda,
"Kelak di hari kiamat manusia akan dibangkitkan dalam keadaan tanpa alas kaki, telanjang dan tidak berkhitan."
Aisyah lalu bertanya, "Ya Rasulullah, bagaimana dengan masalah aurat?" Beliau pun menjawab, "Setiap orang akan sibuk mengurus dirinya masing-masing."

Diriwayatkan bahwa Ibnu Umar berkata, "Rasulullah bersabda, 'Barang siapa ingin dilihat dan diperhatikan pada hari kiamat maka hendaklah ia membaca ayat apabila matahari digulung (surah at-Takwir), apabila langit terbelah (surah al-Infithar), dan apabila langit terbelah (surah al-Insyiqaq).' Aku (Ibnu Umar) menduga beliau juga bersabda,' ...dan surah Hud." (HR Ahmad)






sumber: Ibnu Katsir
Read more
Bergonta-gantinya Kebaikan dan Keburukan


Diriwayatkan oleh Bukhari bahwa Huddzaifah bin Yaman berkata, "Orang-orang bertanya kepada Nabi tentang kebaikan, sedangkan aku bertanya mengenai keburukan, karena aku khawatir ditimpa olehnya."

Aku pun bertanya, "Wahai Rasulullah, kami pernah hidup dalam kebodohan dan keburukan, lalu kebaikan (Islam) telah datang kepada kami. Apakah keburukan akan datang sesudah kebaikan ini?" Beliau menjawab, "Ya."
Aku bertanya lagi, "Apakah sesudah keburukan itu akan datang kebaikan lagi?" Beliau menjawab yang sama, "Ya, tetapi di dalamnya terdapat kotoran (dakhan)."

Aku pun bertanya, "Apa maksudnya kotoran itu, Rasulullah?" Beliau menjawab, "Satu kaum yang mengajari dan menunjukkan orang-orang bukan dengan sunnah-ku dan petunjuk-ku. Kalian mengenali mereka, tapi kalian juga mengingkari mereka."

Aku bertanya lagi, "Apakah sesudah kebaikan itu akan datang keburukan lagi?" Beliau menjawab, "Ya, yaitu para penyeru yang mengajak manusia ke pintu-pintu neraka. Orang yang mau menerima ajakan mereka, padahal mereka pasti akan melemparnya ke neraka."

Aku berkata, "Wahai Rasulullah, beritahukanlah kepada kami ciri-ciri mereka."
Beliau lalu bersabda, "Baiklah. Mereka dari bangsa kita sendiri dan berbicara dengan bahasa kita."
Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, apa yang harus aku lakukan jika semasa dengan mereka?"
Beliau menjawab, "Bersatulah bersama kelompok muslim dan pemimpinnya."

Aku bertanya, "Tapi, bagaimana jika saat itu tidak ada kelompok muslim dan tidak ada pemimpin?"
Beliau menjawab, "Pisahkanlah dirimu dari semua kelompok, meskipun kamu harus membayar itu dengan memakan rumput sampai kamu menjumpai maut dan kamu tetap berada dalam keyakinan itu."


Islam Kembali Menjadi Asing Seperti Pertama Kali Muncul


Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud bahwa Nabi saw. bersabda,
'Sesungguhnya Islam muncul dalam keadaan asing dan akan kembali asing sebagaimana munculnya. Beruntunglah orang-orang yang dianggap asing."

Ada yang bertanya, "Siapakah mereka, Rasulullah?" Nabi mnejawab, "Suku-suku yang jauh."

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda,
"Kaum yahudi terpecah-pecah menjadi 71 golongan dan umatku terpecah-pecah menjadi 73 golongan." (HR. Bukhari)

Dalam sebuah hadist dikatakan, "Kiamat tidak akan menimpa seseorang yang masih mengucap lafazh Allah, Allah."
Artinya, ketika kerusakan sudah merajalela dan merebak dimana-mana maka itu bisa menjadi alasan seseorang diperbolehkan memisahkan diri dari orang-orang.

Dalam sebuah hadist disebutkan, "Jika engkau melihat sifat tamak telah diperturutkan, hawa nafsu telah 'dipertuhankan', dan orang hanya mengagumi pendapatnya sendiri maka hendaklah engkau memegang prinsipmu dan jangan pedulikan pandangan orang-orang awam."

Diriwayatkan dari Abu Sa'id bahwa Rasulullah bersabda,
"Suatu saat kekayaan berharga seorang muslim berupa seekor kambing akan dihela ke puncak-puncak gunung dan pelosok-pelosok (negeri), demi melindungi agamanya lantaran merajalelanya fitnah."

Dalam kondisi seperti itu, saat fitnah sudah merebak di setiap tempat, seseorang diperbolehkan berdoa meminta mati, meskipun itu sebenarnya dilarang selain di luar kondisi tersebut.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda,
"Janganlah salah seorang diantara kalian mengharapkan kematian dan jangan pula memohonnya sebelum kematian datang menjemputnya. Sungguh, bila salah seorang dari kalian meninggal dunia maka terputuslah amalnya, dan umur seoang mukmin takkan bertambah kecuali menambah kebaikannya." (HR. Ahmad)





sumber : Ibnu Katsir

Read more
Tiupan Kebangkitan


"Lalu ditiuplah sangkakala, maka seketika itu mereka keluar dari kuburnya (dalam keadaan hidup), menuju kepada Tuhannya. Mereka berkata, 'Celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?' Inilah yang dijanjikan (Allah) Yang Maha Pengasih dan benarlah rasul-rasul-Nya. Teriakan itu hanya sekali saja, maka seketika itu mereka semua dihadapkan kepada Kami (untuk dihisab). Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikitpun dan kamu tidak akan diberi balasan, kecuali sesuai dengan apa yang telah kamu kerjakan." (Q.Yaasin:51-54)

Dalam hadist "sangkakala" disebutkan - sesudah tiupan kematian, bangkitnya seluruh makhluk, kekalnya Sang Maha Hidup, sesudah Dia mengganti langit dan bumi pada waktu diantara dua tiupan, dan sesudah Dia menurunkan hujan yang menumbuhkan semua jasad tanpa ruh dengan bentuk utuh seperti saat di dunia -- Allah kemudian berfirman, 'Hiduplah para malaikat pemikul Arsy.' Mereka pun seketika hidup. Allah lalu memerintahkan Israfil agar kembali meniup sangkakala seraya berfirman, 'Hiduplah Jibril dan Mikail.' Keduanya pun hidup kembali.

Allah lalu memanggil roh dan kawanan roh pun didatangkan. Roh kaum muslimin tampak bercahaya sementara lainnya tampak gelap. Allah menggenggam semua roh tersebut dan melemparkannya ke dalam sangkakala lalu memerintahkan Israfil untuk meniup sangkakala dengan tiupan kebangkitan.

Israfil meniup sangkakala dan semua roh yang ditempatkan di dalamnya bertebaran bagaikan lebah yang memenuhi langit dan bumi. Saat itulah Allah berfirman, 'Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, kembalilah semua roh ke jasadnya masing-masing.' Semua roh pun masuk ke jasad mereka masing-masing. Ia masuk melalui batang hidung lalu menjalar ke seluruh tubuh bagaikan racun yang menjalar di tubuh orang yang tekena sengatan binatang berbisa. Kemudian bumi mengeluarkan kalian semua dan aku (Nabi) adalah orang pertama yang dikeluarkan oleh bumi. Setelah keluar dari bumi, kalian semua berjalan cepat-cepat menuju Tuhan kalian.'
"Dengan patuh mereka segera datang kepada penyeru itu. Orang-orang kafir berkata, 'Ini adalah hari yang sulit.' (Q.al-Qamar:8)





sumber : Ibnu Katsir
Read more
Gambaran Petaka Hari Kiamat ( Bagian 1 )


Dalam musnad-nya al-Hafizh Abu Ya'la al Mushili meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda,
"Sungguh, setelah selesai menciptakan langit dan bumi, Allah menciptakan shur (sangkakala) dan menyerahkannya kepada Israfil. Kemudian Israfil memasukkan sangkakala itu ke dalam mulutnya sambil mengarahkan pandangan ke arah Arsy, menunggu kapan ia diperintah meniupnya."

Abu Hurairah bertanya, "Ya Rasulullah, apa sangkakala itu?"
Rasulullah menjawab, "Tanduk." Abu Hurairah kembali bertanya, "Bagaimana bentuknya?"
Beliau menjawab, "Besar."

Kemudian Rasulullah kembali bersabda,
"Demi Allah, yang mengutusku membawa kebenaran. Sesungguhnya besar lingkarannya adalah seluas langit dan bumi. Ia akan ditiup sebanyak tiga kali; tiupan mengguncangkan, tiupan kematian, dan tiupan kebangkitan untuk menghadap Tuhan semesta alam. Allah menyuruh Israfil supaya melakukan tiupan pertama seraya berfirman, 'Lakukanlah tiupan yang mengguncangkan.' Seluruh penghuni langit dan bumi pun terperangah, kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Dia memerintahkan Israfil agar memperpanjang tiupannya tanpa henti. Itulah yang difirmankan Allah,'Dan sebenarnya yang mereka tunggu adalah satu teriakan saja, yang tidak ada selanya.'(Shad:15)

Setelah tiupan itu, gunung-gunung berjalan layaknya awan lalu menjadi fatamorgana. Bumi berguncang hebat menggoyangkan penghuninya layaknya perahu di laut lepas, dihempas ombak kian-kemari. Penghuni bumi terombang-ambing seperti lampu yang digantung di atas Arsy. Hati menjadi gemetar ketakutan. Itulah makna firman-Nya,'Pada hari ketika pertama mengguncangkan alam (tiupan pertama) itu diiringi oleh tiupan kedua. Hati manusia pada waktu itu mejadi sangat takut.'(an-Nazi'at:6-8)

Bumi menggoyangkan penghuninya, wanita-wanita menyusui tidak peduli lagi terhadap anak yang disusuinya, kandungan wanita hamil pun mengalami keguguran, anak-anak kecil seketika beruban, dan semua orang lari berhamburan karena terkejut dan takut. Akan tetapi, para malaikat menghadang dan menghantam muka-muka mereka. Mereka pun berbalik, lari sekuat tenaga, terbirit-birit. Hari itu, tidak seorang pun bisa melindungi mereka dari azab Allah. semuanya berteriak saling meminta tolong.

Ketika mereka dalam keadaan seperti itu, bumi tiba-tiba terbelah menjadi dua, masing-masing bergeser dari satu arah ke arah yang lain. Mereka lalu melihat kejadian teramat dahsyat yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Mereka sangat menderita dan sengsara karenanya, hanya Allah yang tahu penderitaan dan kesengsaraan yang mereka rasakan saat itu. Mereka menatap langit, tapi langit tiba-tiba berubah menjadi seperti cairan tembaga dan terbelah. Bintang-bintang pun berhamburan. Matahari dan bulan tidak lagi mengeluarkan cahaya."

Rasulullah melanjutkan, "Orang yang sudah mati tidak akan mengetahui kejadian itu."
Abu Hurairah lantas bertanya, "Rasulullah, siapakah orang-orang yang dikecualikan oleh Allah dalam firman-Nya, 'Dan (ingatlah) pada hari (ketika) sangkakala ditiup, maka terkejutlah apa yang ada di langit dan di bumi, kecuali mereka yang dikehendaki Allah'(an-Naml:87-88)"
Rasulullah menjawab, "Para syuhada. Mereka hidup disisi Allah, diberi rezeki, dilindungi dari kepanikan hari itu, dan diberi rasa aman dari azab-Nya, yaitu azab yang akan ditimpakan kepada seburuk-buruk makhluk-Nya. Itulah makna firman Allah, '(Ingatlah) pada hari ketika kamu melihatnya (guncangan itu), semua perempuan yang menyusui anaknya akan lalai terhadap anak yang disusuinya, dan setiap perempuan yang hamil akan keguguran kandungannya, dan kamu melihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu sangat keras.' (al-Hajj:2)





sumber: Ibnu Katsir
Read more
Wednesday, May 27, 2015
Kobaran Api dan Digiringnya Manusia ke Negeri Syam


Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda,
"Kelak manusia akan dikumpulkan dalam tiga kelompok; (1) orang-orang yang dipenuhi rasa harap dan takut, (2) dua orang menunggangi satu ekor unta, tiga orang menunggangi satu ekor unta, dan sepuluh orang menunggangi satu unta, (3) dan sisanya akan dikumpulkan oleh api yang akan terus menyertai mereka, yang ikut berkata ketika mereka berucap dan tidur bersama ketika mereka terlelap." (HR. Bukhari)

Diriwayatkan bahwa Abdullah Salam pernah bertanya kepada Nabi mengenai tanda-tanda pertama terjadinya kiamat. Nabi bersabda, "Api yang menggiring manusia dari arah timur ke barat." (HR. Ahmad)


Pada Hari Kiamat Manusia akan Dikumpulkan dalam Tiga Kelompok


Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda,
"Sesungguhnya kelak kalian akan dikumpulkan dengan berjalan kaki, berkendaraan, dan (ada pula) yang berjalan di atas wajahnya (diseret)." Ditanyakan, "Ya Rasulullah bagaimana caranya berjalan di atas wajah itu?" Beliau menjawab, "Bukankah yang membuatnya bisa berjalan di atas dua kaki itu juga sanggup untuk membuatnya berjalan di atas wajahnya di hari kiamat? Mereka akan terus melindungi wajah mereka dari setiap duri (yang menghunjam)." (HR. Ahmad)

Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah saw. bersadba,
"Akan ada hijrah sesudah hijrah. Manusia akan pergi menuju tempat hijrah Nabi Ibrahim sehingga tidak tersisa di permukaan bumi, kecuali seburuk-buruk penghuninya. Tanah-tanah tempat mereka berpijak akan mengusir mereka. Mereka akan dikumpulkan oleh api bersama kera dan babi. Api itu akan terus menyertai mereka; ikut bermalam ketika mereka bermalam, ikut berkata-kata ketika mereka berkata, dan akan melahap setiap orang yang tertinggal di belakang." (HR. Ahmad)





sumber : Ibnu Katsir

Read more
Tuesday, May 26, 2015
Kerajaan Persia dan Byzantium Lenyap dari Permukaan Bumi


Rasulullah saw. bersabda sebagaimana tertuang dalam shahihain,

  " Jika Kaisar binasa maka takkan ada Kaisar lagi sesudahnya, sdangkan jika Kisra binasa maka takkan ada Kisra lagi sesudahnya. Demi yang jiwaku berada di genggaman-Nya, kalian pasti akan membelanjakan seluruh harta simpanan keduanya di jalan Allah."  (HR. Bukhari)

    Isyarat Nabi di atas menjadi kenyataan di masa kekhalifahan Abu Bakar, Umar, dan Utsman. Waktu itu, kekuasaan Kaisar Byzantium yang bernama Heraklius yang menguasai negeri Syam dan Jazirah Arab telah hilang sehingga kuku kekuasaannya hanya terbatas pada kota Byzantium (Romawi). Nama Kaisar kerap digunakan masyarakat Arab untuk menyebut orang yang menguasai Byzantium, Syam, dan Jazirah Arab. Hadist ini menjadi berita gembira bagi penduduk Syam, karena kekuasaan Raja Byzantium tidak akan pernah kembali selamanya.

    Adapun Kisra telah kehilangan sebagian besar kekuasaannya pada masa Umar dan sisa-sisa kekuasaannya habis total pada masa kekhalifahan Ustman bin Affan. Ada yang menyebutkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada tahun 33 H. Segala puji bagi Allah.
Ketika mendengar surat beliau disobek-sobek oleh Kisra Persia, Nabi seketika berdoa supaya Kerajaan Persia dirobek-robek dan dihancurkan oleh Allah. Peristiwa tersebut akhirnya menjadi kenyataan.





sumber : Ibnu Katsir
   
Read more