Open top menu
Friday, June 12, 2015
no image

Diriwayatkan bahwa Hamdan pernah bertanya kepada Fathimah binti Qais, saudara perempuan ad-Dhahhak bin Qais, salah satu rombongan pertama sahabat perempuan yang ikut hijrah ke Madinah.

Hamdan berkata, "Ceritakanlah padaku satu hadist yang engkau dengar langsung dari Nabi yang tidak engkau sandarkan kecuali kepada beliau." Fathimah pun berkata, "Aku menikah dengan Mughirah yang merupakan salah seorang dari pemuda terbaik Quraisy. Setelah suamiku syahid dalam jihad pertama bersama Rasulullah, aku dipinang oleh Abdurrahman bin Auf yang datang bersama beberapa orang sahabat. Akan tetapi, pada saat yang sama Nabi juga meminangku untuk bekas budaknya, Usamah Bin Zaid. Sebelumnya, aku pernah mendengar Nabi bersabda, 'Barang siapa mencintaiku maka hendaklah ia juga mencintai Usamah.' Jadi, saat beliau mengatakan niatnya untuk menikahkanku dengan Usamah, aku pun berkata, 'Nikahkanlah aku dengan siapa pun sekehendakmu, Ya Rasulullah.' Beliau lalu berkata, 'Pindahlah ke rumah Ummu Syuraik.' kala itu, Ummu Syuraik adalah perempuan Anshar yang sangat kaya, banyak menafkahkan hartanya di jalan Allah, dan selalu memiliki banyak tamu. 'Baik, aku akan melakukannya,'jawabku.

Tak lama berselang, beliau berkata lagi, 'Jangan lakukan. Ummu Syuraik selalu memiliki banyak tamu. Aku tidak ingin jika suatu saat kerudungmu jatuh atau pakaian yang menutupi betismu tersingkap sehingga mereka akan melihatsesuatu yang tidak mereka sukai. Pindahlah ke rumah sepupumu saja, Abdullah bin Amr bin Ummi Maktum, karena ia merupakan lelaki dari Bani Fihr Quraisy, tempat asalmu.' Aku pun menuruti perintah beliau dan pindah ke rumah sepupuku. Setelah masa iddahku selesai, aku mendengar penyeru yang diperintahkan Nabi berseru, 'Mari shalat berjamaah!' Aku pun bergegas keluar menuju masjid dan shalat berjamaah bersama Nabi, di barisan perempuan yang berada di dekat barisan laki-laki."

Diriwayatkan bahwa Fathimah berkata,
  "Nabi duduk di atas mimbar dan bersabda, 'Sungguh, keturunan paman Tamim ad-Dari pernah berlayar di lautan ...' Dari hadist riwayat Ghilan bin Jarir dari asy-Sya'bi disebutkan, Tamim ad-Dari pernah berlayar di lautan, tapi kapalnya diombang-ambingkan ombak hingga terdampar ke sebuah pulau. Ia masuk ke pulau itu untuk mencari air tawar, lalu bertemu dengan seseorang yang menjulurkan rambutnya..." Fathimah menyebutkan hadist selanjutnya. Rasulullah keluar menemui orang banyak, lalu bersabda, "Inilah Thibah dan itu Dajjal." (HR. Muslim)

Diriwayatkan dari Fathimah binti Qais bahwa Rasulullah pernah mengakhirkan shalat isya. Seusai shalat, beliau keluar seraya bersabda,
   "Sesungguhnya aku telah terbelenggu oleh cerita Tamim ad-Dari yang dituturkan kepadaku terkait seorang lelaki yang ditemuinya di sebuah pulau. Tamim mengisahkan, ia tiba-tiba bertemu dengan seorang perempuan berambut panjang, Tamim lantas bertanya, 'Siapakah engkau?' Perempuan itu menjawab, 'Aku adalah Jassasah. Pergilah ke istana itu!' Tamim pun pergi. Di istana itu, ia melihat seorang lelaki berambut panjang yang terikat kuat dengan rantai. Ia pun bertanya, 'Siapakah engkau?' Lelaki itu menjawab, 'Aku adalah Dajjal. Sudah adakah Nabi ummi (buta huruf) yang diutus?' Ia menjawab, 'Sudah.'
Lelaki itu bertanya lagi, 'Apakah orang-orang menaatinya atau menentangnya?' Tamim menjawab, 'Orang-orang menaatinya.' Lelaki itu lalu berkata, 'Itu lebih baik bagi mereka.'" (HR. Abu Dawud)





<Ibnu Katsir>
Read more