Orang kuno mengenakan kulit binatang agar tetap hangat.
Tanda-tanda baju tenunan tertua adalah tanda di tanah liat di Pavlon, Cekoslowakia, 26.000 tahun lalu.
Kita mengetahui tentang pakaian kuno yaitu berasal dari ves, patung dan lukisan dinding. Meski warnanya sudah memudar, dari lukisan-lukisan yang ada di kota Pompeii Romawi, yang diawetkan di bawah abu vulkanik, kita dapat melihat bahwa pakaian kuno pada umumnya berwarna-warni.
Pakaian tertua yang bisa diselamatkan adalah dari kuburan orang Mesir, 5000 tahun yang lalu.
Warna biru tua indigo yang berasal dari tanaman indigo, ditemukan pada pakaian orang Mesir yang dikenakan 4.400 tahun lalu.
Ungu Tyrian adalah bahan celupan ungu yang pada zaman kuno bernilai tinggi. Warna ini berasal dari Tyre (Lebanon Modern) dan dibuat dari siput Purpura dan Murex.
Orang-orang seperti orang Mesir kuno biasanya mengenakan alas kaki sederhana atau sepatu yang terbuat dari papirus atau kulit. Tapi pemain drama Yunani Aeschylus konon telah menemukan alas sepatu dengan hak 8 cm.
Wanita Minoa dari 3.500 tahun yang lalu, yang tidak lazim pada masa lampau, sudah mengenakan baju berpinggang ketat. Bagian dada mereka juga biasanya terlihat.
Rakyat biasa Romawi mengenakan toga putih. Pinggiran baju mereka yang berwarna-warni menunjukkan status tertentu.
Para pejabat publik saat bekerja mengenakan toga dengan pinggiran berwarna ungu, yang disebut toga praetexta. Jenderal Romawi awal mengenakan toga yang dicelup warna ungu Tyrian. Sejak pemerintahan Augustus, hanya kaisar yang mengenakan toga ungu.
Pakaian orang Yunani sangat sederhana yaitu hanya beberapa lembar kain wol atau linen yang membungkus tubuh, digunakan sebagai tunik, gaun, atau jubah. Para pemuda mengenakan mantel pendek yang disebut chlamy di luar jubah yang pinggirannya dijahit lalu diikat di bahu. Wanita mengenakan jubah yang disebut chiton, terbuat dari kain persegi. Mereka mengenakan jubah yang lebih panjang, disebut himation.
Di Eropa bagian utara, orang Celtic mengenakan baju hangat, sebagian besar terbuat dari wol dan kulit yang dikeringkan. Wanita mengenakan gaun tebal dan penutup kepala. Pria mengenakan tunik panjang, legging (alas kaki), dan jubah.
Orang Mesir sebagian besar pakaian terbuat dari linen putih. Awalnya, pria mengenakan rok pendek berlipat, kemudian mereka mengenakan rok panjang yang melilit tubuhnya. Wanita Mesir awalnya mengenakan gaun seperti baju ketat. Setelah 1500 SM, pria dan wanita sama-sama mengenakan jubah longgar, terbuat dari kain persegi panjang.
Baju orang Romawi mirip dengan baju orang Yunani. Pria dan wanita mengenakan tunik yang disebut stola (wanita) atau tunica (pria). Warga Romawi diizinkan mengenakan kain hiasan, yang disebut toga, diatas tunik mereka.
Orang Persia kuno diduga sebagai orang pertama yang mengenakan celana panjang, 4000 tahun yang lalu, dengan bagian pergelangan kaki yang ketat.
Tanda-tanda baju tenunan tertua adalah tanda di tanah liat di Pavlon, Cekoslowakia, 26.000 tahun lalu.
Kita mengetahui tentang pakaian kuno yaitu berasal dari ves, patung dan lukisan dinding. Meski warnanya sudah memudar, dari lukisan-lukisan yang ada di kota Pompeii Romawi, yang diawetkan di bawah abu vulkanik, kita dapat melihat bahwa pakaian kuno pada umumnya berwarna-warni.
Pakaian tertua yang bisa diselamatkan adalah dari kuburan orang Mesir, 5000 tahun yang lalu.
Warna biru tua indigo yang berasal dari tanaman indigo, ditemukan pada pakaian orang Mesir yang dikenakan 4.400 tahun lalu.
Ungu Tyrian adalah bahan celupan ungu yang pada zaman kuno bernilai tinggi. Warna ini berasal dari Tyre (Lebanon Modern) dan dibuat dari siput Purpura dan Murex.
Orang-orang seperti orang Mesir kuno biasanya mengenakan alas kaki sederhana atau sepatu yang terbuat dari papirus atau kulit. Tapi pemain drama Yunani Aeschylus konon telah menemukan alas sepatu dengan hak 8 cm.
Wanita Minoa dari 3.500 tahun yang lalu, yang tidak lazim pada masa lampau, sudah mengenakan baju berpinggang ketat. Bagian dada mereka juga biasanya terlihat.
Rakyat biasa Romawi mengenakan toga putih. Pinggiran baju mereka yang berwarna-warni menunjukkan status tertentu.
Para pejabat publik saat bekerja mengenakan toga dengan pinggiran berwarna ungu, yang disebut toga praetexta. Jenderal Romawi awal mengenakan toga yang dicelup warna ungu Tyrian. Sejak pemerintahan Augustus, hanya kaisar yang mengenakan toga ungu.
Pakaian orang Yunani sangat sederhana yaitu hanya beberapa lembar kain wol atau linen yang membungkus tubuh, digunakan sebagai tunik, gaun, atau jubah. Para pemuda mengenakan mantel pendek yang disebut chlamy di luar jubah yang pinggirannya dijahit lalu diikat di bahu. Wanita mengenakan jubah yang disebut chiton, terbuat dari kain persegi. Mereka mengenakan jubah yang lebih panjang, disebut himation.
Di Eropa bagian utara, orang Celtic mengenakan baju hangat, sebagian besar terbuat dari wol dan kulit yang dikeringkan. Wanita mengenakan gaun tebal dan penutup kepala. Pria mengenakan tunik panjang, legging (alas kaki), dan jubah.
Orang Mesir sebagian besar pakaian terbuat dari linen putih. Awalnya, pria mengenakan rok pendek berlipat, kemudian mereka mengenakan rok panjang yang melilit tubuhnya. Wanita Mesir awalnya mengenakan gaun seperti baju ketat. Setelah 1500 SM, pria dan wanita sama-sama mengenakan jubah longgar, terbuat dari kain persegi panjang.
Baju orang Romawi mirip dengan baju orang Yunani. Pria dan wanita mengenakan tunik yang disebut stola (wanita) atau tunica (pria). Warga Romawi diizinkan mengenakan kain hiasan, yang disebut toga, diatas tunik mereka.
Orang Persia kuno diduga sebagai orang pertama yang mengenakan celana panjang, 4000 tahun yang lalu, dengan bagian pergelangan kaki yang ketat.
0 comments