Di sebuah desa di Korea, hiduplah dua bersaudara yang saling mengasihi. Walaupun masing-masing sudah menikah dan punya rumah sendiri, mereka tetap saling memerhatikan.
Mereka masing-masing memiliki sepetak sawah warisan dari orangtua mereka. Saat musim gugur tiba, panen mereka selalu melimpah.
Suatu malam pada musim gugur, sang kakak berpikir,
"Adikku saat ini sedang banyak pengeluaran karena baru menikah. Aku akan meletakkan satu karung beras di lumbungnya diam-diam. Dia pasti tidak akan menerima jika aku menawarkannya lebih dulu."
Malam itu, sang kakak membawa sekarung beras dan diam-diam meletakkannya di lumbung adiknya.
Keesokan harinya, saat memeriksa lumbungnya sendiri, sang kakak kaget karena jumlah karung beras di lumbungnya tidak berkurang.
"Aneh sekali. Aku yakin telah memberikan satu karung untuk adikku. Kenapa jumlahnya tidak berkurang?" pikirnya kebingungan.
Malamnya, ia kembali membawa sekarung beras dan meletakkannya di lumbung adiknya. Tapi, esoknya, kejadian serupa berulang. Jumlah karung di lumbungnya tetap tidak berkurang.
Malamnya, sang kakak kembali membawa satu karung beras ke lumbung adiknya. Saat itu, bulan purnama, di tengah jalan ia melihat seorang laki-laki berjalan ke arahnya sambil memanggul karung.
Ternyata orang itu adalah adiknya.
"Kakak, kau mau kemana?" tanya sang adik.
"Kau? kau bawa apa?" tanya kakaknya.
Mereka tertawa bersama-sama. Itulah mengapa jumlah karung beras di lumbung masing-masing tidak berkurang. Ternyata kakak dan adik sama-sama ingin memberikan sekarung beras.
Sungguh luar biasa rasa kasih sayang diantara kedua bersaudara itu. Mereka begitu saling perhatian satu sama lain.
Pesan moral : Sayangilah saudaramu. Kamu harus saling membantu karena saudaramu adalah segalanya bagimu. Saat semua orang tidak peduli kepadamu, saudaramu akan selalu ada untukmu.
0 comments