Tuan laba-laba sangat ingin menikahi Nona Lalat. Sudah sering ia menyatakan cinta kepada Nona Lalat, tapi selalu saja ditolak. Nona Lalat tidak suka kepada Tuan Laba-laba.
Suatu hari, Tuan Laba-laba mendatangi rumah Nona Lalat. Nona Lalat segera masuk ke rumah dan mengunci semua pintu dan jendela.
Tuan laba-laba kecewa melihat perlakuan Nona Lalat. Tapi, ia tidak putus asa. Esoknya, ia kembali mendatangi rumah Nona Lalat.
Namun, kali ini Nona Lalat sudah siap dengan jebakan. Ia telah menyiapkan air yang mendidih. Ia sengaja membuka salah satu jendela. Saat Tuan Laba-laba mengintip lewat jendela, ia akan menyiramkan air mendidih ke wajahnya.
"Nona Lalat, Nona Lalat, apakah kau ada di rumah?" teriak tuan Laba-laba, tapi tidak ada jawaban dari Nona Lalat.
"Nona Lalat, Nona Lalat, apakah kau ada di rumah?" teriak Tuan Laba-laba lagi.
Tidak ada sahutan juga. Tuan Laba-laba, melihat salah satu jendela rumah Nona Lalat terbuka. Ia bergegas ke sana untuk melihat ke dalam rumah. Saat wajahnya mendekat ke jendela, Nona Lalat segera menyiramkan air mendidih ke wajah Tuan Laba-laba.
Tuan Laba-laba sangat marah sekali. Ia bersumpah,
"Aku tidak akan pernah memaafkanmu. Aku dan keturunanku akan selalu mengejarmu. Kami tidak akan pernah memberimu kedamaian! Dengar itu!"
Tuan Laba-laba menepati ancamannya. Bahkan, sampai sekarang, laba-laba sangat membenci lalat.
Pesan Moral : Jika tidak menyukai ajakan seseoang, tolaklah dengan cara yang baik. Jangan sampai membuat orang lain marah. Satu lagi, jangan suka menyinggung perasaaan orang lain.
0 comments