Open top menu
Wednesday, March 12, 2014

 


Nabi ditanya -'an aktsari maa yudkhilun naasal jannata - tentang apa yang paling banyak menyebabkan orang masuk surga. Apakah karena jagoan yang siap maju ke medan perang? Apakah karena banyak ilmu yang siap untuk diajarkan? Karena banyaknya harta yang siap untuk disedekahkan?

Ternyata jawab Nabi adalah 'taqwallohi wa husnul khuluqi' - taqwa kepada Allah dan akhlak yang baik.

Lalu Nabi ditanya lagi - 'an aktsari maa yudkhilun naasan naaro - tentang apa yang paling banyak menyebabkan orang masuk neraka?

Ternyata jawab Nabi mengejutkan  'al famu wal farju' - mulut dan farji.

Dengan mulut bisa bertengkar, berdebat, berbohong, naminah (adu domba), ghibah (bergunjing, mengumpat, menjelek-jelekkan) dan fitnah, serta memuji orang.

Di dalam Islam, memuji orang di depannya adalah larangan, karena bisa membunuh niat orang yang dipuji. Menimbulkan rasa riya. 'Qod qoto'ta unuqo shoohibika' - sungguh engkau telah memenggal leher saudaramu, demikian sabda Nabi kepada orang yang memuji orang lain di depannya.

Dalil 'fal yaqul khoiron au liyashmut' - lebih baik diam daripada mengumbar bicara. Segala ucapan dan tingkah laku dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi, ada adabnya. Jadi alangkah meruginya jika tidak menjaga bagian yang paling banyak membawa manusia ke neraka : mulut.

    
Tagged

0 comments