Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dari penjelasan para ilmuwan tentang mengapa makhluk hidup termasuk dinosaurus punah, sebagai berikut.
Teori Tabrakan Meteorit
Sebagai teori yang dianggap paling meyakinkan, sampai saat ini bukti-bukti dari Teori Tabrakan Meteorit masih diteliti.
Dari berbagai teori kepunahan dinosaurus yang ada, teori inilah yang paling dipercaya sebagai penyebab musnahnya dinosaurus, yang menyatakan bahwa meteor berdiameter mencapai 10 km jatuh menabrak bumi. Teori ini dikemukakan pada tahun 1980 oleh Alvares.
Apabila meteor dengan diameter 10 km jatuh menabrak permukaan bumi, maka akan terbentuk kawah berdiameter 100 km dengan kedalaman 40 km yang akan menyebabkan energi ledakan luar biasa dengan disertai debu setinggi 40 km.
Ketika debu sebanyak ini menyebar ke seluruh penjuru, tidak lama kemudian ia akan menutupi pancaran sinar matahari ke bumi yang nantinya menyebabkan bumi tidak mendapat sinar matahari selama bertahun-tahun dan lama-kelamaan kondisi ini akan mengakibatkan temperatur udara menurun drastis yang berujung pada terjadinya musim dingin yang sangat ekstrem. Tumbuhan mulai mati karena tidak dapat melakukan fotosintesis, akhirnya dinosaurus pemakan tumbuhan mati kelaparan karena sumber makanannya lenyap dan perlahan para karnivora pun ikut musnah.
Akhirnya para penguasa bumi seperti dinosaurus harus mengalami akhir yang menyedihkan karena punah akibat bencana ini.
Lebih lanjut disebutkan bahwa super meteor itu jatuh di dekat Meksiko pada akhir zaman Cretaceous.
Ada yang menyebutkan bahwa tempat meteor jatuh itu dapat dilihat di suatu tempat. Yang pasti dalam waktu sekejab meteor tersebut menyebabkan kebakaran hebat di sekitar lokasi jatuhnya. Kebanyakan dinosaurus yang berada di kawasan itu mati. Namun kebakaran ini bukanlah penyebab utama kepunahan mereka.
Seiring dengan jatuhnya meteor, debu dan kabut asap yang terbentuk mulai menggumpal menjadi awan yang menghalangi sinar matahari. Keadaan inllah yang dinamakan zaman es.
Pada saat berlangsungnya zaman es banyak tumbuhan yang mati, dan ini menyebabkan makin banyak dinosaurus kekurangan makanan dan akhirnya mati. Namun hewan seperti reptilia, mamalia dsb yang berhibernasi (tidur musim dingin) saat musim dingin berhasil selamat dari kondisi ini.
Teori Tabrakan Meteorit
Sebagai teori yang dianggap paling meyakinkan, sampai saat ini bukti-bukti dari Teori Tabrakan Meteorit masih diteliti.
Dari berbagai teori kepunahan dinosaurus yang ada, teori inilah yang paling dipercaya sebagai penyebab musnahnya dinosaurus, yang menyatakan bahwa meteor berdiameter mencapai 10 km jatuh menabrak bumi. Teori ini dikemukakan pada tahun 1980 oleh Alvares.
Apabila meteor dengan diameter 10 km jatuh menabrak permukaan bumi, maka akan terbentuk kawah berdiameter 100 km dengan kedalaman 40 km yang akan menyebabkan energi ledakan luar biasa dengan disertai debu setinggi 40 km.
Ketika debu sebanyak ini menyebar ke seluruh penjuru, tidak lama kemudian ia akan menutupi pancaran sinar matahari ke bumi yang nantinya menyebabkan bumi tidak mendapat sinar matahari selama bertahun-tahun dan lama-kelamaan kondisi ini akan mengakibatkan temperatur udara menurun drastis yang berujung pada terjadinya musim dingin yang sangat ekstrem. Tumbuhan mulai mati karena tidak dapat melakukan fotosintesis, akhirnya dinosaurus pemakan tumbuhan mati kelaparan karena sumber makanannya lenyap dan perlahan para karnivora pun ikut musnah.
Akhirnya para penguasa bumi seperti dinosaurus harus mengalami akhir yang menyedihkan karena punah akibat bencana ini.
Lebih lanjut disebutkan bahwa super meteor itu jatuh di dekat Meksiko pada akhir zaman Cretaceous.
Ada yang menyebutkan bahwa tempat meteor jatuh itu dapat dilihat di suatu tempat. Yang pasti dalam waktu sekejab meteor tersebut menyebabkan kebakaran hebat di sekitar lokasi jatuhnya. Kebanyakan dinosaurus yang berada di kawasan itu mati. Namun kebakaran ini bukanlah penyebab utama kepunahan mereka.
Seiring dengan jatuhnya meteor, debu dan kabut asap yang terbentuk mulai menggumpal menjadi awan yang menghalangi sinar matahari. Keadaan inllah yang dinamakan zaman es.
Pada saat berlangsungnya zaman es banyak tumbuhan yang mati, dan ini menyebabkan makin banyak dinosaurus kekurangan makanan dan akhirnya mati. Namun hewan seperti reptilia, mamalia dsb yang berhibernasi (tidur musim dingin) saat musim dingin berhasil selamat dari kondisi ini.
0 comments