Dahulu kala, ada seorang anak perempuan yang tidak pernah menuruti nasihat orang tuanya. Ia selalu membantah jika dinasihati orang tuanya.
Suatu hari, anak perempuan itu berkata pada ibunya, "Aku mendengar cerita orang tentang penyihir tua. Aku penasaran ingin bertemu dengannya."
"Penyihir itu orang jahat. Ia adalah manusia yang suka memuja setan. Jika kau menemuinya, kau akan celaka. Ingat nasihat ibu! Jika kamu tetap berangkat, kau bukan lagi anak ibu," kata ibunya melarang.
Tapi, si anak perempuan tidak mau menurut. Ia pergi ke rumah penyihir tua secara sembunyi-sembunyi. Saat tiba di rumah penyihir tua, ia ditanya, "Mengapa engkau pucat pasi?"
"Aku baru saja melihat makhluk menakutkan," kata anak perempuan itu sambil gemetaran.
"Apa yang kau lihat?" tanya penyihir tua.
"Aku melihat makhluk hitam di tangga rumahmu," ujar anak perempuan itu.
"Oh, itu anjing hitam dari neraka," kata penyihir tua.
"Lalu, aku melihat makhluk merah," kata anak perempuan.
"Oh, itu penjagal dari neraka," jawab penyihir tua.
"Tapi yang paling menakutkan adalah saat aku mengintip jendela. Aku tidak melihatmu, tapi melihat makhluk berkepala api," kata si anak perempuan.
"Berarti engkau melihat aku dalam bentuk asliku," jawab penyihir tua sambil tertawa menyeramkan.
"Aku telah menunggumu lama sekali. Sekarang kau akan memberiku kehangatan," kata penyihir tua.
Penyihir tua mengubah si anak perempuan menjadi balok kayu. Ia melemparkan balok kayu ke perapian. Apinya semakin besar menyala.
"Ah, hangat sekali. Aku tidak pernah merasakan kehangatan seperti ini," kata penyihir tua sambil menghangatkan badannya dekat perapian.
Itulah nasib bagi anak yang suka membantah pada orang tuanya.
Pesan moral : Jangan pernah sekalipun membantah orang tuamu. Turutilah nasihat dan perintah orang tua. Orang tuamu tahu apa yang terbaik untukmu. Anak yang suka membantah orang tua, akan mendapat nasib yang jelek.
0 comments