Dahulu kala, raja membuat lelucon tentang penyihir yang berhidung besar. Penyihir marah mendengar lelucon raja dan mengutuknya, "Raja, suatu saat kau akan punya anak yang berhidung besar."
Benar saja, beberapa bulan kemudian, ratu melahirkan seorang bayi yang berhidung besar. Anak itu diberi nama Pangeran Andre.
Tidak mau mengalah dengan kutukan penyihir, raja memerintahkan para pembantunya agar mengajarkan pada Pangeran Andre bahwa hidung besar adalah hidung yang normal. Sedangkan, hidung kecil adalah hidung yang tidak normal.
Saat Pangeran Andre dewasa, raja menjodohkannya dengan Putri Rosebud dari kerajaan tetangga. Pangeran Andre bersama pembantunya pergi ke istana Putri Rosebud.
Di sepanjang jalan, orang terheran-heran dan tersenyum kecil melihat hidung Pangeran Andre yang besar. Pangeran Andre kebingungan melihat orang-orang itu.
"Mereka iri dengan hidung anda. Sebab, hidung mereka kecil dan tidak normal," kata pembantu Pangeran Andre.
Keesokannya, Pangeran Andre sampai di istana Putri Rosebud. Ayah Putri Rosebud dan para pembesar istana tertawa melihat hidung Pangeran Andre.
Pangeran Andre kebingungan dengan sikap mereka yang mempermasalahkan hidungnya.
"Bukankah hidung kecil mereka yang tidak normal? Mengapa mereka justru mentertawakan hidungku?" pikirnya.
Putri Rosebud datang, Pangeran Andre hendak mencium tangannya. Tapi, ia tidak bisa mencium tangan sang putri karena terhalang hidungnya yang besar. Akhirnya ia sadar,
"Ah, rupanya hidungkulah yang tidak normal," katanya.
Tiba-tiba, hidungnya mengecil. Ternyata, kutukan penyihir itu akan hilang jika Pangeran Andre dengan jujur mengakui keanehan hidungnya. Sejak saat itu, Pangeran Andre dan Putri Rosebud hidup bahagia selamanya.
Pesan moral : Jadilah anak yang jujur. Jangan malu dengan kondisi fisikmu. Sebab, itu adalah ciptaan Tuhan. Jika kamu malu, berarti kamu menyalahkan Tuhan.
0 comments