Zaman besi adalah zaman prasejarah yang menggunakan perunggu sebagai logam utama, menggantikan besi.
Penggunaan besi ditemukan oleh orang Hittit di Anatolia, Turki antara tahun 1500 dan 1200 SM. Penemuan ini membuat orang Hittit menjadi kuat selama beberapa abad.
Sekitar 1200 SM, Kerajaan Hittit jatuh dan penggunaan besi menyebar ke seluruh Asia dan Eropa Tengah. Orang Dorian Yunani menjadi ahli besi yang terkenal.
Karena timah jarang ditemukan, benda dari perunggu kebanyakan dibuat hanya untuk kepala suku. Sebaliknya, karena bijih besi banyak ditemukan, rakyat bisa punya benda yang terbuat dari logam, seperti alat-alat memasak.
Banyak petani sederhana yang punya sabit dan kapak dari besi. Dengan adanya perkakas logam yang kuat untuk mengolah lahan dan menuai panen, budaya bercocok tanam jadi cepat berkembang.
Bertambahnya populasi menimbulkan persaingan dalam pemanfaatan sumber daya alam dan meningkatkan perang di Eurasia. Akibatnya banyak pemukiman di Eropa Utara berubah jadi kubu pertahanan di atas bukit (daerah di atas bukit yang dilindungi benteng, parit, dan dinding pertahanan).
Kurang lebih tahun 650 SM, orang yang ahli membuat besi dinamakan Celt. Pada saat itu mereka mulai mendominasi Eropa bagian Utara.
Perkakas besi yang muncul di Afrika Barat sekitar tahun 400 SM merupakan dasar dari kebudayaan Nok. Para petani Nok yang menggunakan bahasa Bantu, tersebar di wilayah selatan dan timur Afrika.
Pada tahun 1950, seorang manusia Zaman Besi ditemukan di daerah peat (tanah yang bisa dijadikan bahan pembakar) di Tollund-jutland, Denmark, tersimpan dengan sangat baik selama lebih dari 2.000 tahun.
Ciri khas rumah pada Zaman Besi adalah berbentuk bulat, terbuat dari kayu dan beratap jerami.
Pemukiman di atas bukit berada di area pertahanan yang luasnya sekitar 17 hektar.
Karena pada zaman ini besi murah dan banyak, semua orang termasuk orang miskin pun memiliki pedang.
Maiden Castle di Dorset adalah bukit pertahanan terbesar dari sekitar 1.000 bukit pertahanan yang dibangun di Britania Selatan pada Zaman Besi. Inilah gambaran keadaan sekitar tahun 300 SM.
Jalan masuk antar benteng di buat berbelok-belok agar para penyerang sulit masuk.
Gerbang kayu banyak ditemui di antara jalan masuk dan bagian benteng yang lebih dalam.
Benteng di dalam area tingginya 14 m dan di atasnya ada pagar berupa batang kayu yang disusun berdiri. Pagar ini dikelilingi batu kapur besar, bukan rumput.
Parit dan pinggir sungai dibuat dari tanah liat.
0 comments