Open top menu
Tuesday, December 10, 2013



Dahulu kala di sebuah desa di Malaysia, ada seorang guru bernama Gampar. Semua orang menghormatinya dan memanggilnya Guru Gampar. Guru Gampar mempunyai empat orang murid yang masih muda dan bodoh. Guru Gampar selalu mengingatkan murid-muridnya agar tidak melakukan apapun sebelum ia suruh.

Suatu hari, Guru Gampar dan keempat muridnya bepergian menuju kota yang jauh. Mereka bepergian menggunakan gerobak yang ditarik oleh seekor sapi. Karena lelah, Guru Gampar tertidur sepanjang perjalanan di dalam gerobaknya.

Karena jalanan berbatuan, tubuh Guru Gampar terombang-ambing dan sorbannya jatuh ke jalan. Ke empat murid Guru Gampar melihat sorban gurunya jatuh. Tapi, karena patuh kepada ajaran gurunya, mereka tidak mengambilnya. Mereka tidak melakukan apa-apa sebelum disuruh Guru Gampar.

Lalu, saat Guru Gampar bangun dan diceritakan bahwa sorbannya telah jatuh di jalan, dia sangat marah.

  "Lain kali benda apa pun yang jatuh, ambillah!" perintah Guru Gampar.

Tidak lama kemudian, sapi penarik gerobak mengeluarkan kotoran di jalan. Keempat murid langsung turun dan mengambil kotoran sapi itu sesuai perintah guru mereka.

Guru Gampar merasa jijik melihat apa yang dilakukan murid-muridnya. Lalu, ia membuat daftar barang-barang yang boleh diambil jika jatuh dari gerobak.


   "Ambil barang-barang dalam daftar ini saja. Selain barang-barang dalam daftar ini, jangan diambil!" katanya.

Di perjalanan selanjutnya, gerobak tiba-tiba oleng dan Guru Gampar terlempar masuk ke sebuah selokan. Guru Gampar berteriak kepada murid-muridnya agar menariknya dari selokan.

    "Kami tidak bisa melakukannya, Guru. Namamu tidak ada dalam daftar yang kau buat," kata seorang murid.

Guru Gampar memohon keempat muridnya untuk menolongnya, tapi sia-sia.

    "Kami tahu kau sedang menguji kami, Guru," kata seorang murid.
   
    "Tapi kami tidak akan tertipu. Kami tidak akan melakukan apapun yang engkau tidak suruh. Kami selalu patuh kepadamu. Kau meminta kami menarikmu, tapi namamu tidak ada dalam daftar. jadi, kami tidak bisa meolongmu," kata murud yang lain.

    "Berikan daftar dan pena itu kepadaku!" teriak Guru Gampar.

Salah seorang murid pun melemparkan daftar dan pena itu ke arah gurunya. Lalu, Guru Gampar dengan susah payah menulis namanya dalam daftar itu.

Setelah itu, Guru Gampar melemparkan kembali daftar itu kepada muridnya. Setelah membaca ada nama gurunya dalam daftar itu, barulah keempat murid yang sangat patuh itu menarik guru mereka dari selokan.


Pesan moral : Dengarkanlah petunjuk gurumu dengan benar saat belajar. Jangan jadi anak yang bodoh. Agar kamu tidak bodoh, belajarlah dengan tekun.

0 comments